Kamis, 11 Juli 2013

Cara Menulis Puisi

Cara Menulis Puisi

Cara Menulis Puisi Menurut Para Ahli




cara menulis puisi
Menulis puisi adalah salah satu cara untuk mengekspresikan dan melepaskan kepenatan jiwa seni kita, selain untuk belajar berbahasa dengan lebih baik dan terarah. Puisi itu tidak harus indah menurut orang lain tapi hanya perlu bermakna menurut diri sendiri.
Kompetensi menulis puisi dimaksudkan agar seseorang dapat menggunakan bahasa dengan tujuan untuk memahami, mengembangkan, dan mengkomunikasikan gagasan dan informasi serta untuk berintegrasi dengan orang lain. Selain itu juga menulis puisi dapat melatih kepekaan terhadap realitas kehidupan sekitar.
Kegiatan menulis puisi adalah kegiatan yang bersifat produktif dan kemampuan menulis puisi dapat dicapai dengan bimbingan yang sistematis serta latihan yang intensif. Berikut adalah penjabaran cara menulis puisi menurut para ahli.

Cara Menulis Puisi Menurut Muchlisoh

Menurut Muchlisoh (1997:403) bahwa langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menulis puisi adalah :
  1. Menentukan isi atau tema puisi.
  2. Menentukan bentuk atau struktur puisi. 
     
      
    Cara Menulis Puisi Menurut Utami Munandar
    Utami Munandar (2009) mengemukakan bahwa kegiatan menulis puisi dapat dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai berikut :
    1. Tahap preparasi, dilaksanakan kegiatan pengumpulan data atau informasi yang akan dijadikan bahan penulisan.
    2. Tahap inkubasi, dilaksanakan dalam usaha mematangkan ide-ide yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya.
    3. Tahap iluminasi, merupakan tahap pelahiran ide, gagasan atau pengalaman ke dalam bentuk puisi.
    4. Tahap verifikasi, yaitu kegiatan menulis puisi, hasil karya sendiri.
    Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam menulis puisi yang pertama adalah mengumpulkan informasi atau data yang diperlukan. Dari data atau informasi yang telah dikumpulkan maka akan diperoleh ide yang akan dijadikan sebuah puisi, sehingga setelah pelahiran ide atau gagasan dalam bentuk puisi, tahap selanjutnya adalah penulisan puisi, hasil karya sendiri.

    Cara Menulis Puisi Yang Indah

    Berpuisi adalah ekspresi jiwa kita. Setiap puisi yang kita buat, biasanya lebih sebagai perwakilan hati. Tak jarang, seorang penulis terheran-heran dengan kalimat-kalimat yang telah ia tulis sendiri. Tanpa disadari, muncul kejutan-kejutan ekspresi yang menggambarkan sebuah situasi: cinta, rindu, dendam, kebencian, indah, bahkan permusuhan. Puisi sering juga menjelma menjadi mantra-mantra yang mampu menaklukkan kerasnya hati seorang pembaca.

    Karena puisi lahir dari dalam diri seseorang, kita perlu merangsang agar ia mau keluar menjadi kalimat-kalimat canggih yang indah. Proses perangsangan itu tak berbeda dengan saat kita menulis cerpen atau novel. Hanya saja, menulis puisi lebih dibutuhkan konsep simbol dari kata-kata yang harus kita pilih untuk mewakili ungkapan perasaan atau suatu situasi yang ingin kita lantunkan menjadi bait-bait syair yang mempesona.

    Untuk itu, setidaknya kita harus melalui proses perangsangan itu sebagai berikut. Meskipun beberapa orang tidak harus melewati proses ini, setidaknya bisa membantu atau mempermudah lahirnya sebuah puisi.

     1. Meditasi untuk ketenangan hati
    Meditasi tidak harus dilakukan seperti orang sedang melakukan yoga. Sobat hanya perlu menenangkan pikiran sebelum melakukan proses selanjutnya. Dalam setiap agama, kita mengenal istilah sembahyang, yang tidak lain adalah proses meditasi untuk menenangkan diri atau berdialog dengan Sang Pencipta.
     2.    Membayangkan peristiwa atau situasi
    Jika ketenangan hati telah menghampiri Sobat, silakan membayangkan peristiwa atau situasi yang indah atau yang selama ini membuat hati Sobat bergejolak atau tertarik untuk mengamati ulang.
    3.    Mengilustrasikan dalam media
    Setelah membayangkan peristiwa atau situasi, silakan mencoba mengilustrasikannya secara ringkas ke dalam pikiran. Akan lebih mudah jika Sobat melakukannya dalam bentuk coretan-coretan kalimat atau beberapa kata dikertas, dilaptop, atau media apapun yang mampu menyimpan gagasan sobat.

    4.    Meraba simbol dan tanda kalimat
    Tahap selanjutnya, ringkaslah kalimat-kalimat atau rangkailah kata-kata yang telah Sobat ilustrasikan dengan kalimat atau kata-kata yang menyimbolkan atau menjadi tanda khas dan menarik sesuai dengan hati dan pikiran.

    5.    Merapikan dan menghaluskan kalimat atau kata
    Terakhir, jangan lupa membaca ulang kalimat-kalimat yang telah Sobat susun tadi, dan rasakan nada dan intonasinya. Jika Sobat masih merasakan ada kejanggalan, ulangi terus membacanya hingga didapatkan kenikmatan dan kepuasan spiritual atas karya puisi Sobat sendiri itu.

    Begitulah proses perangsangan ide untuk menjadi sebuah puisi yang menarik dan mempesona. Sobat tidak perlu ragu untuk melakukannya. Sebab, setiap orang memiliki potensi untuk membuat keindahan dalam puisi karyanya. Setidaknya, puisi Sobat bisa membantu melegakan berbagai masalah yang sedang dihadapi. Akan lebih beruntung lagi jika Sobat kumpulkan puisi tersebut, lalu diterbitkan menjasi sebuah buku. Bukankah itu sangat memuaskan secara spiritual? Selamat mencoba.

    ~Terima Kasih~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar